Thursday, May 24, 2012

Seseorang Dari Masa Lalu (part 1)


 Masih ingat dengan Cerita berjudul "Cinta Coklat Valentine"? Kali ini saya membuat cerita yang masih berhubungan dengan dengan CCV yang kemarin. Oleh karena itu jika ingin membaca cerita berjudul "Seseorang Dari Masa Lalu" ini, kalian harus terlebih dulu membaca cerpen "Cinta Coklat Velntine". Karena cerita ini menghabiskan 60 lembar halaman A4, maka saya membuat cerita ini sebanyak 3 bagian. Okey, selamat membaca :) 

Sinopsis...

Kebahagiaan tengah dirasakan oleh dua sejoli, Alfa dan Stefani. Bermula dari sebuah persahabatan yang erat, hubungan karib yang selama ini mereka sebut sebagai persahabatan, ternyata mampu menumbuhkan perasaan cinta didalam diri masing-masing. Semua hari–hari yang mereka habiskan bersama, dapat membuat keduanya memiliki perasaan yang lebih dari sekedar sahabat.
Berawal dari sebuah kejutan manis dari Alfa dihari valentine, Stefani mulai bisa merasakan apa yang sedang dirasakan oleh Alfa. Berawal dari itu pula, Alfa mulai memberanikan diri untuk memberikan sinyal-sinyal cinta pada Stefani. Dan Alfa pun menyatakan perasaan yang ia rasakan selama ini pada Stefani. Dengan banyak rintangan dan konflik batin dalam diri keduanya, akhirnya hubungan persahabatan kedua sahabat karib ini bermetamorfosis menjadi sebuah hubungan spesial bak Romeo dan Juliet.
Tapi hubungan cinta mereka tidak semulus yang diharapkan. Satu persatu halangan dan rintangan terus menerus menerpa mereka berdua. Kritikan dan pengkhianatan dari berbagai pihak terus mereka terima. Tapi Alfa dan Stefani yakin, mereka bisa melalui semua ujian ini. Ketika Stefani hampir menyerah dengan keadaan yang serba sulit itu, seseorang dibalik itu semua mulai menampakkan sosoknya. Seseorang yang selama ini membuat guncangan dan andil besar untuk menggoyahkan ikatan cinta antara Alfa dan Stefani. Seseorang yang berpengaruh besar di dalam kehidupan Alfa dan Stefani dulu. Seseorang dari masa lalu…..





Story....

Cuaca begitu panas dan terik, mungkin bisa untuk mematangkan sebuah telur. Begitulah keadaan kota Yogyakarta saat itu. Padahal jam menunjukan waktu itu tepat pukul 08.00. Bisa dibilang masih pagi. Tetapi tetap saja cuacanya tidak bersahabat. Stefani repot mencari-cari charger ponselnya yang semalam ia letakkan di meja rias dekat lemari setelah ia gunakan tadi malam. Gadis berkacamata ini memang sedikit ceroboh meletakkan barang-barangnya.
“Tuhkan! Dibawah meja rias! Dibilangin ga percaya sih!” Sita mengomel pada Stefani.
“Iya iya. Kan aku ga liat tadi.” Stefani membela diri.
Semua murid kelas XI SMA Negeri 2 Cimahi sudah siap check out dari hotel untuk melanjutkan perjalanan menuju objek wisata selanjutnya. Ya, sudah sekitar 3 hari mereka melakukan Study Tour ke Yogyakarta. Kegiatan yang paling difavoritkan disekolah itu. Bagaimana tidak, selama 3 hari penuh semua siswa dimanjakan untuk berjalan-jalan menikmati objek wisata di Kota Gudeg itu, sekaligus mereka bisa terbebas dari tugas, ulangan dan rutinitas sekolah yang terkadang bisa membuat mereka kekurangan suplai liburan. Stefani berjalan keluar kamar V-2 dengan membawa 3 tas besarnya. Gadis ini memang gemar membawa barang-barang banyak, terutama baju-bajunya. Satu tas punggung, satu koper dan satu tas jinjing. Sedikit kerepotan memang, tapi itulah resiko yang harus ditanggung Stefani. Teman-temannya pun sudah memaklumi kebiasaan gadis itu.
Bruk! Ia meletakkan koper dan tas punggungnya dilantai halaman kamar. Mungkin saking beratnya dan isinya yang penuh, tas itu mengeluarkan suara ketika Stefani meletakkannya dilantai. Ia duduk dikursi yang ada didepan kamar itu sambil menunggu teman-teman sekamarnya keluar. Karena kamar Stefani terletak dilantai bawah, ia bisa melihat satu persatu orang lewat depan kamarnya yang berasal dari lantai 2 sekaligus menunggu Alfa turun dari lantai 2. Stefani masih tersenyum sendiri ketika mengingat kejadian tadi malam. Sangat mengesankan! Komentarnya dalam hati. Tadi malam memang malam yang benar-benar berkesan di hidup Stefani, juga Alfa. Pasalnya tadi malam baru saja mereka menjadi dua sejoli yang saling mencintai. Tak heran jika Stefani tak bisa tidur setelah kejadian itu, dan memilih untuk begadang-bermain kartu UNO-bersama teman-teman satu kamarnya sampai pukul 2.30 dini hari.