Wednesday, April 4, 2012

Cinta Coklat Valentine



Selamat datang di blog saya. Ini postingan ke 5 disini nih hehe. Silahkan baca ya :) ini berdasarkan kisah nyata lho hihi  =)) enjoy with my story....


                Bel akhir pelajaran telah berbunyi, seluruh siswa mempunyai pendapat tersendiri jika mendengar hal ini. Mulai dari yang senangnya bukan main, biasa saja, bete, atau bahkan terkadang ada beberapa siswa yang justru merasa sedih jika harus mengakhiri kegiatan belajarnya di sekolah ini. Tapi lain dengan Stefani, ia dan ketiga teman baiknya segera meninggalkan kelas menuju ke parkiran yang jaraknya sekitar seratus meter dari sekolah.
                Bersama Sita, Alvis, dan Riri, Stefani segera menuju ke parkiran dan memikirkan rencana untuk memberi surpise kepada Raisa, teman seperjuangan mereka di sekolah RSBI ini. Rencananya, setelah semua sudah mengambil motor masing-masing, mereka akan ke toko kue untuk membeli blackforest yang nantinya akan dijadikan kue ulang tahun Raisa.
                Semua sudah berkumpul di parkiran, tapi Stefani sempat cemas karena belum menemukan kunci motornya. Remaja berambut panjang ini memang cukup ceroboh dibandingkan teman-temannya yang lain. Sita dan Riri sudah berkali-kali membantu Stefani untuk menemukan kunci itu, sampai akhirnya...
“Ini dia ! Ahamdulilah ketemu !”, akhirnya Stefani dapat menemukan kunci motornya dengan perasaan senang.
“Yaudah, ayo kita berangkat sekarang. Kita ga mau kalau toko kuenya tutup sebelum membelinya kan ?”, gadis berjilbab bernama Alvis ini mulai menasehati semua teman-temannya.
                Semua sudah bersiap-siap, tak terkecuali Stefani. Tapi ada sesuatu yang aneh fikirnya. Saat ia hendak memakai helm, ia melihat sebuah bungkusan plastik hitam telah tergantung di motornya.
“Bungkusan apa ini ? seingatku aku tidak pernah meletakannya disini”
“Lho fan, apa itu ?”, tanya Alvis dengan mimik wajah yang serius.
Belum sempat Stefani menjawab, Alvis mulai mengemukakan pendapatnya yang kurang irasional.
“Oh atau jangan-jangan... di dalam bungkusan itu ada potongan mayat yang di mutilasi. Itu lho, yang kasusnya sedang heboh di TV”
                Stefani ketakutan, bagaimana jika hal itu memang benar ? bagaimana jika ia harus berurusan dengan pihak kepolisian setempat ?. Tangannya gemetar, wajahnya panik, sekali lagi ia memastikan hal ini kepada Alvis.
“Tenang dong fan, aku hanya bercanda kok. Coba kamu buka dulu bungkusan itu !”
                “Aaaaaaaaaaaaaaaaaaaa !!!!”, seketika Stefani berteriak dengan histeris. Teman-temannya segera memperhatikan dirinya yang sedang terkejut itu. Sita memastikan bahwa Stefani tidak apa-apa, tapi Stefani tetap bungkam seribu bahasa. Ia menyerahkan bungkusan itu kepada Alvis, Sita dan Riri. Ketiga temannya itu segara membuka isi dari bungkusan misterius itu. COKLAT !!! ternyata coklat ! Tidak, tidak hanya coklat. Disana juga terdapat dua bungkus permen kapas bergambar koala.
“Cieeeeeeeeeeeeee”, hanya itulah ungkapan yang dapat teman-temannya berikan.
                Coklat ? mengapa ada yang memberinya coklat ? oh iya, hari ini merupakan hari valentine. Stefani bahkan nyaris lupa bahwa hari ini merupakan hari kasih sayang yang selalu diperingati setiap tanggal 14 Februari. Coklat itu berwarna merah muda, warna yang sangat disukai oleh Stefani.
“Fan, coba kamu buka semuanya ! siapa tahu ada surat cinta kan ?”, ucap Riri.
Tanpa menunggu waktu lama, Stefani menemukan sebuah surat yang terselip dibungkusan itu, dan tanpa dikomando oleh teman-temannya, ia segera membacakan surat tersebut.
To : Stefani
I hope you glad and happy with my chocolate and my koala  :D ! Happy Valentine’s day
A.L.